Minggu, 15 April 2012

Favorite Place - SURAKARTA

Surakarta, juga disebut Solo atau Sala, adalah kota yang terletak di provinsi Jawa TengahIndonesia yang berpenduduk 503.421 jiwa (2010) dan kepadatan penduduk 13.636/km2. Kota dengan luas 44 km2 ini berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyardan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncongBengawan Solo. Bersama dengan Yogyakarta, Solo merupakan pewaris Kerajaan Mataram yang dipecah pada tahun 1755.



Surakarta terletak di provinsi Jawa Tengah. Sebelum bergabung dengan Indonesia, Surakarta diperintah oleh sultan. Semasa dikuasai oleh Belanda, Surakarta dikenal sebagai sebuah Vorstenland atau kerajaan. Penguasa keraton Surakarta saat ini bergelar Pakubuwono XIII, yang saat ini masih diperebutkan antara Pangeran Tedjowulan dan Pangeran Hangabehi. Selain keraton Surakarta, terdapat pula keraton Mangkunegaran yang diperintah oleh Mangkunegara IX. Kedua raja ini tidak memiliki kekuasaan politik di Surakarta.
Tanggal 16 Juni merupakan hari jadi Pemerintahan Kota Surakarta. Secara de facto tanggal 16 Juni 1946 terbentuk Pemerintah Daerah Kota Surakarta yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, sekaligus menghapus kekuasaan Kerajaan Kasunanan dan Mangkunegaran.
Secara yuridis Kota Surakarta terbentuk berdasarkan Penetapan Pemerintah tahun 1946 Nomor 16/SD, yang diumumkan pada tanggal 15 Juli. Dengan berbagai pertimbangan faktor-faktor historis sebelumnya, tanggal 16 Juni 1946 ditetapkan sebagai hari jadi Pemerintah Kota Surakarta.

Wali kota Surakarta saat ini adalah Ir. Joko Widodo, sedangkan wakilnya adalah F.X. Hadi Rudyatmo. Pasangan wali kota dan wakil wali kota ini, yang sering disebut sebagai Jokowi-Rudy, pertama kali terpilih sebagai walikota Solo untuk masa bakti 2005-2010. Kemudian pasangan dari PDI-P ini terpilih lagi untuk masa bakti kedua dengan perolehan suara lebih dari 90% untuk masa jabatan 2010-2015.
Di bawah kepemimpinan Jokowi dan Rudy, Solo mengalami perubahan yang pesat. Para pedagang barang bekas di Taman Banjarsari dapat direlokasi hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka. Investor diberi syarat untuk mau memikirkan kepentingan publik. Komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) diadakan secara rutin dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Sebagai tindak lanjut branding, Jokowi mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini.
Oleh Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2008".

Surakarta dikenal sebagai salah satu inti kebudayaan Jawa karena secara tradisional merupakan salah satu pusat politik dan pengembangan tradisi Jawa. Kemakmuran wilayah ini sejak abad ke-19 mendorong berkembangnya berbagai literatur berbahasa Jawa, tarian, seni boga, busana, arsitektur, dan bermacam-macam ekspresi budaya lainnya. Orang mengetahui adanya "persaingan" kultural antara Surakarta dan Yogyakarta, sehingga melahirkan apa yang dikenal sebagai "gaya Surakarta" dan "gaya Yogyakarta" di bidang busana, gerak tarian, seni tatah kulit (wayang), pengolahan batik, gamelan, dan sebagainya.Solo terkenal dengan banyaknya jajanan kuliner tradisional. Beberapa makanan khas Surakarta antara lain: nasi liwet, nasi timlo (racikan soun, jamur kuping, wortel, kacang kapri, kembang gayam / sosis jawa dan terakhir disiram kuah timlo), nasi gudeg (lebih manis daripada gudeg Yogyakarta), nasi gudeg cakar (gudeg dengan cakar ayam), pecel ndesa (bayam, kacang panjang, tauge dan kenikir yang direbus dan ditambah sambel pecel yang terbuat dari wijen dan disantap dengan nasi merah), cabuk rambak (ketupat yang diiris tipis-tipis dan diberi bumbu di atas setiap potongan ketupatnya kemudian ditambah karak sebagai pelengkap), bestik Solo (bestik namun dengan kuah serupa dengan kuah semur, dan mengandung mustard jawa yang diolah sendiri), selat Solo, bakso Solo, srabi Solo, intip, tengkleng, bakpia Balong, roti mandarin toko kue Orion, sate buntel (sate daging kambing yang dagingnya dicincang dan dibuat satu adonan besar lalu dimasak), sate kere (bahannya bukan berasal dari daging namun dari tempe gembus, yaitu ampas tahu yang direbus).
Beberapa minuman khas Surakarta antara lain: wedang asle yaitu minuman hangat dengan nasi ketan, wedang dawet gempol pleret (gempol terbuat dari sejenis tepung beras, sedangkan pleret terbuat dari ketan dan gula merah), jamu beras kencur, yaitu jamu kesehatan yang berbeda dari jamu yang lain karena rasanya yang manis, dll. Sementara itu, koridor Gladag setiap malam diubah menjadi pusat jajanan terbesar di Kota Solo dengan nama Galabo (Gladang Langen Bogan).









Tidak ada komentar:

Posting Komentar